Penggunaan
printer saat ini sudah semakin luas sejalan dengan perkembangan
teknologi komputer, banyak jenis printer yang ditawarkan di pasaran
dengan berbagai keunggulan. Jika Anda saat ini sedang memilih-milih
untuk membeli printer, Anda perlu membaca artikel ini agar mengetahui Mitos dan Fakta Seputar Printer Laser dan tidak terjebak dalam mitos yang banyak diyakini banyak pengguna printer.
1. Penggunaan Cartridge Refill-an Dapat Merusak Printer.
Ketika
orang membeli sebuah printer dari jenis apapun, biasanya dia akan
berfikir, “bisa di-refill ndak ya?”. Hal ini wajar mengingat harga
cartridge original yang terlampau mahal bahkan kadang hampir sama dengan
harga mesin itu sendiri.
Faktanya, menggunakan cartridge refill-an tidaklah merusak printer dengan catatan ;
- refiller menggunakan serbuk toner dengan kualitas bagus,
- refiller adalah orang yang sudah berpengalaman sehingga dapat meminimalisir kebocoran,
- cartridge yang di-refill harus ditest terlebih dahulu sebelum diserahkan ke konsumen untuk memastikan cartridge dapat berfungsi dengan baik.
Hal ini juga berlaku pada cartridge remanufacture dan compatible.
2. Mencetak Menggunakan Printer Laser itu Mahal.
Diantara jenis
printer yang lain, printer laser memang memiliki hasil cetakan yang
paling bagus (dpi-nya tinggi), paling tahan lama, paling cepat proses
cetaknya (ppm-nya tinggi). Dari semua keunggulan itu membuat orang
berfikir bahwa mencetak menggunakan printer laser akan lebih mahal dari
printer jenis lain terutama tinta.
Faktanya, mari kita
bandingkan biaya cetak per-lembar dari printer laser dan printer tinta
jika menggunakan cartridge original. Penulis mengambil referensi dari
amazon.com.
- Harga sebuah cartridge tinta Canon PGI-5BK adalah USD 28,2 untuk kapasitas cetak 650 lembar. Sehingga biaya cetak perlembar adalah USD 0,043.
- Harga sebuah toner cartridge HP CB435A adalah USD 56,56 untuk kapasitas cetak 1500 lembar. Sehingga biaya cetak permebar adalah USD 0,037.
Jelas sekali
terlihat bahwa biaya cetak perlembar jika menggunakan printer laser akan
lebih murah daripada menggunakan printer tinta.
3. Toner Sampah pada cartridge printer laser dapat digunakan kembali.
Selama proses
mencetak, printer laser akan menghasilkan sampah yang akan disimpan pada
bagian waste bin dari sebuah cartridge. Sepintas toner sampah ini
memang tidak ada bedanya dengan toner yang masih baru, sehingga sebagian
user atau refiller tidak membuang toner sampah tersebut namun
memasukannya kembali ke toner hopper dan digunakan kembali. Trik ini
sering dipakai oleh tukang fotokopi untuk menghemat biaya pembelian
serbuk toner.
Faktanya, meskipun
secara fisik toner sampah itu masih bagus, namun ternyata komposisi
kimia dari toner sampah berbeda dengan toner baru. Bahan utama dari
serbuk toner adalah resin polimer, bahan pembawa (carrier) zat aditif.
Resin polimer inilah yang kemudian akan keluar sebagai cetak yang dapat
kita lihat, sedangkan bahan carrier –yang biasanya berupa serbuk besi-
akan masuk ke dalam waste bin sebagai sampah.
Apabila toner sampah
dipaksakan untuk dipakai ulang, dampaknya akan mengurangi kualitas
cetakan, bahkan lebih buruk lagi dapat memperpendek usia komponen
cartridge.
4. Printer Laser Mahal harganya.
Jika kita bandingkan
harga printer laser di pasaran dengan printer tinta, tentulah akan kita
dapati bahwa harga printer laser lebih tinggi dari harga printer tinta.
Faktanya, jika kita
buat perbandingan antara harga mesin printer dengan usia pakainya, maka
kita akan dapati bahwa printer laser ini lebih ekonomis. Karena usia
pakai normal dari sebuah printer tinta hanya sekitar 2 tahun, selebihnya
printer akan banyak mengalami masalah, sering ganti part dan tinta
pembuangan di dalam printer juga sudah mulai penuh. Sedangkan printer
laser dapat dipakai hingga lebih dari 5 tahun tanpa ganti part.
Dari banyak fakta yang diungkap diatas,
ada beberapa fakta yang mengungkap tentang kelemahan printer laser,
diantaranya sebagai berikut :
a. Printer laser memakan daya listrik lebih besar dari printer jenis lain.
Fakta ini jelas
tidak terbantahkan, karena untuk printer laser kelas low-end saja
membutuhkan daya lebih dari 300 watt saat beroperasi. Bagian yang paling
besar memakan daya adalah bagian pemanas (fuser) dan bagian penembak
laser (scanner).
b. Isu kesehatan yang menghantui pengguna printer laser.
Proses mencetak
menggunakan printer laser menggunakan serbuk toner yang berukuran 4 – 8
micron, partikel ini sangat kecil dan mudah berterbangan di sekitar
printer. Banyak pengguna khawatir jika serbuk toner ini terhirup masuk
ke dalam tubuh dapat mebahayakan kesehatan, untuk itu disarankan
menggunakan printer laser di dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang
bagus, hindari kebocoran sebuk toner dari dalam cartridge dan pastikan
membersihkan bagian dalam printer dengan tissue kering secara berkala.
Sumber : http://offio.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar